Beberapa tinjuan khusus (Important Features) dalam pelaksanaan kegiatan ICWRMIP adalah:
FASILITAS PEMBIAYAAN MULTITRANCHE (MULTITRANCHE FINANCIAL FACILITY/MFF)
Program Investasi dibiayai melalui MFF. Dasar pemikiran hal tersebut dikembangkan dari cakupan yang luas dari Roadmap, yang melibatkan penyediaan kebutuhan pendanaan selama 15 tahun dari pelayanan dan prasarana terkait dengan air melalui serangkaian bidang kunci Pengelolaan Wilayah Sungai Terpadu untuk Wilayah Sungai Citarum. MFF akan memungkinkan fleksibilitas dalam memutuskan investasi dan rentang waktunya berdasarkan kebutuhan dan hambatan dari hulu ke hilir dalam suatu kerangka kerja, daripada suatu penentuan secara teliti dari investasi seperti yang diperlukan dalam model yang baku (biasa). Hal tersebut akan memungkinkan pelaksanaan didasarkan kepada kesiapan masing-masing proyek, sepanjang dibawah MFF, pembiayaan akan dibuat tersedia dalam tahapan-tahapan sesuai dengan pemenuhan syarat-syarat dan kesiapan dari proyek. MFF akan memungkinkan ADB dan Pemerintah mengembangkan kerjasama jangka panjang untuk mendukung visi dari para pihak di Wilayah Sungai Citarum secara berkelanjutan. Hal ini akan memungkinkan perikatan jangka panjang untuk peningkatan kapasitas Pengelolaan Sumber daya Air terpadu (IWRM) dalam kerangka waktu yang realistik. Pada akhirnya, MFF akan secara fleksibel untuk menyatukan ketersediaan sumber-sumber pembiayaan bagi Pemerintah Pusat dan Daerah; mendorong investasi swasta dan masyarakat; dan memungkinkan Pemerintah merencanakan dengan lembaga-lembaga pendanaan lainnya secara efisien dan efektif.
PENDEKATAN PARTISIPATIF DAN PENGEMBANGAN PRAKARSA MASYARAKAT
Program investasi mendukung prakarsa masyarakat dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) melalui pendekatan partisipatif untuk berbagai kegiatan. Masyarakat akan berperan penting dalam memutuskan daerah yang akan diprioritaskan, tipe teknologi yang akan digunakan untuk fasilitas air dan sanitasi, perbaikan lingkungan, serta pengelolaan air di tingkat usaha tani. Kelompok masyarakat akan ditingkatkan kemampuanya untuk memberi contoh dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan dengan bantuan fasilitator yang dilatih oleh LSM yang memenuhi syarat (qualified), dan akan bertanggung jawab secara terus-menerus atas pelaksanaan O & P prasarana yang dibangun. LSM telah ambil bagian dalam dialog menyiapkan Roadmap dan rincian sub-komponen, seperti dalam kegiatan demo-pilot pendahuluan di Wilayah Sungai Citarum. Baik secara perorangan maupun dalam jaringan kerja informal, LSM telah aktif dalam berbagai kegiatan untuk melengkapi, bersinergi, atau terbentuk sebagai bagian dari Roadmap. Peningkatan ikatan kerjasama dan mendukung masyarakat untuk bekerja dengan LSM direncanakan kedalam Proyek 1, agar masyarakat dan LSM dapat lebih aktif dalam menyusun kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, dan monitoring dan evaluasi.
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR)
Banyak perusahaan skala besar dan sedang di Indonesia melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan. Perhatian terhadap pentingnya CSR sekarang menjadi kecenderungan global, dan apabila diterapkan secara benar, ini dapat menjadi salah satu dari beberapa jalan keluar (solusi) untuk memecahkan ambang antara pemenuhan kebutuhan untuk kaum miskin dengan mencari keuntungan. Kedua-duanya keuntungan dan pemenuhan kebutuhan tersebut dapat maju secara beriringan dengan memberdayakan yang miskin dan perlindungan lingkungan secara berkelanjutan. Program Investasi memiliki kemampuan yang berarti untuk memulai dan bekerjasama secara berkelanjutan dengan beberapa perusahaan tekstil besar dan perusahaan lainya yang tergantung kepada air diwilayah sungai dan menunjukan keinginan untuk menyediakan dukungan kepada prakarsa masyarakat guna memperbaiki kualitas air sungai dan fasilitas penyediaan air bersih dan sanitasi komunal.
KOMPENSASI PERBAIKAN LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL IMPROVEMENT COMPENSATION)
Suatu gambaran yang khusus dalam Program Investasi akan dikembangkan suatu mekanisme kompensasi bagi masyarakat yang aktif berkontribusi dalam melindungi lahan dan air dari Wilayah Sungai Citarum, atau yang membayar jasa lingkungan. ADB memberikan bantuan untuk demontrasi kegiatan percontohan dalam hal membayar jasa lingkungan di Wilayah Sungai Citarum, dengan tujuan (i) mengenalkan dan meningkatkan pemahaman terhadap mekanisme ini berdasarkan UU Sumber Daya Air, (ii) memperkuat tanggung jawab pemanfaat lahan dan air untuk menunjang kompensasi kepada petani yang berkontribusi dalam memelihara wilayah sungai, dan (iii) menyiapkan lembaga pemerintah untuk memfasilitasi pelaksanaan dan promosi pembayaran (jasa lingkungan).
BENCHMARKING KINERJA WILAYAH SUNGAI (RIVER BASIN PERFORMANCE BENCHMARKING)
Tim Pengarah Nasional Pembangunan Sumber Daya Air (NSCWR) berkoordinasi erat dengan Organisasi Kerjasama Wilayah Sungai Asia (NARBO) akan mengembangkan sistem tolok ukur (benchmarking) kinerja pengelolaan sumber daya air terpadu Wilayah Sungai untuk digunakan organisasi-organisasi wilayah sungai di wilayah Sungai Citarum.
PENYESUAIAN PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE ADAPTATION)
Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai pertama di Indonesia dengan strategi yang menyeluruh untuk adaptasi dengan perubahan iklim.