Rencana aksi citarum harum
Rencana aksi citarum harum
Sejak beberapa tahun lalu, sejumlah instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat berpartisipasi dalam serangkaian dialog yang menghasilkan Citarum Roadmap, yaitu suatu rancangan strategis berisi hasil identifikasi program-program utama untuk meningkatkan sistem pengelolaan sumber daya air terpadu dan memperbaiki kondisi di sepanjang Wilayah Sungai Citarum. Citarum Roadmap disusun melalui pendekatan yang komprehensif, multi sektor dan terpadu untuk memahami dan memecahkan masalah kompleks seputar pengelolaan air dan lahan di sepanjang aliran Citarum.
Roadmap pada dasarnya adalah suatu kelompok aktivitas yang melibatkan langkah penerapan strategi tersebut. Roadmap menegaskan hubungan antara kondisi sumber daya air dalam WS Citarum pada saat ini dengan kondisi dan nilai manfaat yang diinginkan pada masa mendatang menggunakan langkah-langkah yang telah teridentifikasi.
Roadmap dapat pula diartikan sebagai apa yang harus dilakukan guna mencapai berbagai tujuan. Ini semua dicapai dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada visi :
Citarum Roadmap telah berhasil mengidentifikasi 85 kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam kurun 15 tahun ke depan, dengan estimasi kebutuhan pendanaan sebesar kurang lebih 35 Triliun Rupiah. Sumber pendanaan melalui berbagai mekanisme pembiayaan yang bersumber dari APBN, APBD, Lembaga Donor, sektor swasta melalui CSR maupun dari mekanisme pendanaan lainnya.
Pelaksanaan program ini dilakukan melalui koordinasi dan konsultasi antar para pemangku kepentingan, serta mengutamakan partisipasi masyarakat dalam menentukan prioritas, rancangan hingga pelaksanaan.
Citarum merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Propinsi Jawa Barat. Dari hulunya yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung), Citarum mengalir sepanjang 297 kilometer hingga berakhir di hilir di daerah Tanjung (Kabupaten Kerawang). Sungai Citarum berperan penting bagi kehidupan sosial ekonomi khususnya di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Selain sebagai sumber air minum, irigasi pertanian, perikanan, pembangkit tenaga listrik, Citarum juga sebagai pemasok air utama untuk kegiatan industri. Dua puluh tahun terakhir ini, kondisi lingkungan dan kualitas air di sepanjang Citarum semakin memburuk. Dalam kurun waktu ini jumlah penduduk, permukiman dan kegiatan industri di sepanjang daerah aliran sungai bertambah dan berkembang dengan pesat.
Pengelolaan Wilayah Sungai (WS) Citarum tidak hanya meliputi batasan hidrologi daerah aliran sungai Citarum itu sendiri, namun termasuk di dalamnya daerah aliran sungai skala kecil pada sisi timur dan barat Citarum serta anak-anak sungai yang bergabung dengan Sungai Citarum. Penerima manfaat dari sumber daya air ini bukan hanya mereka yang berada dan hidup dalam Wilayah Sungai ini, namun juga penduduk Jakarta yang memanfaatkan air sungai melalui Saluran Tarum Barat /West Tarum Canal (WTC).
Telah banyak tulisan dan laporan yang membahas berbagai isu yang ada saat ini berkenaan dengan pengelolaan sumber daya air di WS Citarum. Beberapa isu kunci telah di dokumentasikan di dalam berbagai tulisan yang dihasilkan dalam dekade terakhir. Masalah yang telah dapat teridentifikasi sangat banyak dan meliputi berbagai area, termasuk sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan dan degradasi daerah tangkapan air di hulu, penyedotan air tanah, dan masalah operasional dan pemeliharan infrastruktur bangunan air. Hal ini menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang sangat negatif bagi penduduk sekitar WS Citarum.
Proses pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu / Integrated Water Resources Management (IWRM) yang dilakukan dengan pendekatan dalam bentuk Roadmap untuk menangani permasalahan WS Citarum dilakukan berdasar metodologi penyusunan Rencana Strategis.
Secara mendasar, pendekatan tersebut digunakan untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:
Suatu kerangka kerja strategis telah dikembangkan atas dasar konsultasi komprehensif dengan seluruh stakeholders WS Citarum guna menjamin terbentuknya Roadmap yang terpadu. Secara terstruktur Roadmap dapat digambarkan dalam bentuk Diagram Rumah. Visi dari WS Citarum didukung oleh berbagai kegiatan yang meliputi sejumlah area kunci : lima area kunci utama berfungsi sebagai pilar, sedangkan 2 (dua) area kunci pendukung sebagai pondasi.
KELEMBAGAAN DAN PERENCANAAN INTEGRATED WATER RESOURCES MANAGEMENT (IWRM)
Komponen ini berhubungan dengan penguatan kelembagaan, termasuk kedalamnya adalah peningkatan kapasitas lembaga, pengembangan kebijakan diantaranya kebijakan yang mengatur penggunaan dan pembagian air, pengelolaan limbah, pengelolaan pengairan secara partisipatif, dan lain sebagainya. Kegiatan yang termasuk dalam komponen ini meliputi:
Tujuan yang akan dicapai dalam komponen ini adalah :
PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Fokus utama komponen ini berhubungan dengan pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air, serta meningkatkan penggunaan air secara efisien. Kegiatan yang termasuk dalam komponen ini adalah :
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah :
PENGGUNAAN DAN PEMBAGIAN AIR
Komponen ini meliputi proses hak penggunaan air, perlindungan dan konservasi air, serta alokasi air yang adil bagi penggunaan berbagai sektor seperti irigasi pertanian, domestik dan industri, atau pembagian air secara geografis meliputi bagian hulu, hilir atau lintas batas.
Tujuan yang akan dicapai pada komponen ini adalah :
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
Kegiatan yang berhubungan dengan konservasi hutan dan kawasan hulu DAS, perlindungan dan konservasi sumber air (sungai, danau, rawa), serta pemulihan atau perbaikan lingkungan yang rusak.
Tujuan yang akan dicapai pada komponen ini adalah :
PENGELOLAAN BENCANA
Pengelolaan bencana meliputi pengelolaan bencana banjir atau banjir lumpur dan kekeringan. Kegiatan ini meliputi perencanaan dan pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan aliran lumpur seperti pembangunan tanggul, bendungan atau waduk; pengembangan dan implementasi mitigasi bencana, manajemen daerah aliran sungai (DAS), dan sistem peringatan dan peramalan banjir; serta penyediaan informasi mengenai resiko bencana/banjir ke masyarakat.
Tujuan yang akan dicapai pada kegiatan yang termasuk pada komponen ini adalah :
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dapat dikatakan merupakan pondasi dasar 18 dan jiwa dari seluruh komponen program. Kegiatan pemberdayaan masyarakat meliputi (i) pendidikan, peningkatan kesadaran, dan peningkatan kapasitas masyarakat dan individu mengenai isu-isu pengelolaan air, (ii) diseminasi informasi kepada semua yang membutuhkan mengenai pengelolaan sumber daya air, (iii) memfasilitasi kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan air dan (iv) pengembangan program-program kemandirian masyarakat penyediaan dan perbaikan pasokan air, lingkungan, dan kualitas air.
Tujuan yang akan dicapai pada kegiatan yang termasuk pada komponen ini adalah :
DATA, INFORMASI DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN
Data dan informasi yang akurat merupakan dasar dari seluruh aspek pengelolaan sumber daya air. Kegiatannya meliputi pengumpulan, validasi, penyimpanan, pengelolaan dan diseminasi data sumber daya air, sosial ekonomi, penggunaan lahan, populasi, dan data lain yang relevan, serta penelitian-penelitian yang dapat mendukung stakeholder dalam pengambilan kebijakan.
Kegiatan yang termasuk dalam komponen ini bertujuan :
PROGRAM MANAJEMEN
Program manajemen ini termasuk kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang efektif dalam pelaksanaan program-program sehingga sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Aspek penting dalam program manajemen adalah mengembangkan mekanisme konsultasi efektif dan pertukaran informasi diantara stakeholder sehingga tercipta efektifitas dan peningkatan kinerja.
Tujuan kegiatan yang akan dicapai dalam komponen ini adalah :